Penemuan Baterai Sebelum Alessandro Volta– Halo gais balik lagi nih sama mimin. Kali ini mimin bakal bahas penemuan baterai sebelum Alessandro Volta. Siapa yang tidak tahu baterai? Semua orang pasti mengetahui baterai karena sering digunakan sebagai sumber energi listrik dengan skala yang kecil.
Baterai sering digunakan untuk menghidupkan remote, jam dinding, mouse, dan benda lain yang terdapat slot baterai. Berdasarkan sejarahnya, istilah baterai digunakan sebagai gambaran tentang serangkaian objek serupa yang telah dikumpulkan dan dikelompokkan secara bersamaan untuk menghasilkan fungsi seperti baterai artileri.
Di tahun 1749, Benjamin Franklin menjadi orang pertama yang menggunakan istilah baterai untuk menggambarkan sebuah rangkaian kapasitor yang telah dihubungkan secara bersamaan untuk penelitian penampungan listrik. Kemudian, istilah tersebut digunakan untuk sel-sel elektronika yang disatukan dengan tujuan untuk menyediakan tenaga listrik dengan skala yang terbatas.
Baca juga: Tips Mengerjakan Olimpiade Online Dijamin Irit waktu
Baterai telah hadir sejak lama daripada yang kita bayangkan karena pada tahun 1938, seorang Arkeolog bernama Wilhelm Koning menemukan pot dari tanah liat yang mempunyai bentuk aneh saat menggali Khujut Rabu yang berada di luar Baghdad, Irak.
Toples tersebut memiliki ukuran sekitar 5 inci atau jika dalam ukuran cm sepanjang 12,7 cm dan diisi dengan batang besi yang sudah dilapisi dengan tembaga. Diperkirakan benda tersebut telah ada sejak tahun 200 SM.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah data bahwasanya dalam pot tersebut diisi menggunakan zat asam seperti anggur, cuka, dan cairan asam lainnya. Hal tersebutlah yang membuat peneliti percaya bahwa pot tersebut merupakan jenis baterai yang sangat kuno.
Sejak penemuan “baterai kuno” tersebut, para sarjana menghasilkan suatu replika pot yang berhasil memuat energi listrik. Baterai yang ditemukan di Baghdad tersebut mungkin digunakan sebagai ritual acara keagamaan, pengobatan, dan juga pelapisan energi listrik pada zaman dahulu.